
© Copyright 2022 Selly (PT Moka Teknologi Indonesia). All Rights Reserved.
Pernah punya pengalaman sering belanja online sampai ketagihan? Nah, siapa tahu dengan pengalaman tersebut, kamu bisa memulai bisnis online. Karena dengan sering belanja, otomatis kamu jadi paham dengan sistem kerja toko online.
Hal itu yang terjadi dengan Lona Ikawati, seorang ibu rumah tangga yang punya toko online @moss.ars. Seperti apa kisahnya dalam membangun toko online? Serta bagaimana ia memanfaatkan Selly sebagai alat bantunya? Simak saja ulasan di bawah ini.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, Lona mengawali bisnisnya karena dirinya ketagihan belanja online. “Iya, dulu sering banget belanja, saking seringnya kayak shopaholic gitu. Terus mikir kenapa saya enggak produksi sendiri aja, ya?” Ujarnya. Selain itu, faktor lain yang membuatnya memutuskan untuk memulai toko online, karena dirinya menikah dan resign dari pekerjaannya.
Setelah itu, Lona pun ingin belajar mengenai seluk-beluk dunia bisnis online sebelum terjun ke dalamnya. Untuk itu, ia bergabung dengan brand lain dan menjabat sebagai manajer marketing. “Dari situ saya belajar cara marketing produk, cara produksi, dan juga ketemu dengan penjahit yang (mengerjakan) produksi sekarang,” ucapnya menjelaskan.
Kemudian karena Lona dan sang suami sedang merencanakan program kehamilan, ia pun keluar dari brand tempatnya bekerja. Pada posisi tersebut, ia pun memutuskan untuk membuat brand sendiri dengan nama @moss.ars pada 2016. “Awal-awal cuma jahit beberapa, posting ke Instagram dan temen-temen banyak yg suka, dari situ produksi lanjut terus sampai sekarang,” katanya.
@moss.ars sendiri diambil dari nama sebuah bunga yang dikenal dengan Moss Rose. Bunga ini diyakini sangat mudah untuk tumbuh di mana pun. Oleh karena itu, Lona pun mengambilnya sebagai nama toko, supaya brand-nya kuat untuk bersaing dengan jutaan merek yang ada di industri ini.
Dengan nama tersebut, tidak heran jika di awal produk yang dikeluarkan oleh @moss.ars adalah fashion muslim dengan motif bunga.
“Memang awalnya brand ini mengusung konsep floral, yg bunga-bunga, yg shabby-shabby dan vintage-vintage, heheh.. Maklum saya pecinta shabby chic. Tapi sekarang malah fokus ke produk Syar’i,” ujarnya lagi.
Sekadar informasi @moss.ars kini telah memiliki 20.6K pengikut di Instagram dan bisa melakukan pengiriman paling ramai sebanyak 30 paket dan hanya 10 paket pada hari-hari biasa. Cukup bagus untuk sebuah toko online.
Perjalanan panjang Lona selama membangun @moss.ars tidak lepas dari berbagai kendala yang ia hadapi .“Yah, yang namanya kendala pasti ada sih. Kadang (penjualan) naik, kadang turun. Kadang bertemu dengan admin yang benar, kadang tidak. Kalau saya lebih ke sumber daya manusia sih kendalanya,” ucapnya.
Untuk mengatasi kendala dengan pekerjanya, Lona mengaku ikut turun dalam proses produksi, quality control, dan yang lainnya. “Ya, kalau bermasalah enggak saya lanjut, cari yang baru. Saya juga ikut dalam urusan produksi dan lain-lain karena sepertinya saya masih belum 100 persen percaya sama orang lain,” ujarnya lagi.
Begitu juga saat pandemi Covid-19 ini, menurut Lona kendala yang ada terletak pada penjualan. “Terasa sekali turunnya, apalagi ada tiga produk yang saya tidak jadi produksi karena pandemi ini. Jadi, ya modalnya terbenam gitu aja,” katanya.
Meski begitu, Lona mengaku masih terbantu dengan adanya reseller barang dagangannya. “Saya jualan dibantu sama reseller-reseller, jadi biasanya kalau siap produksi ada reseller yang order dalam jumlah besar,” ucapnya.
Nah, selama pandemi Covid-19, Lona mengaku sering menyertakan anjuran untuk customer pada kemasannya. “Iya, saya sertakan anjuran untuk langsung membuang bungkusnya atau kalau kasih masker juga dikasih pemberitahuan kalau dicuci dulu,” katanya.
Kemudian untuk urusan customer, Lona mengaku jarang mendapatkan komplain untuk barang yang ia jual. “Paling kalau kendala sama customer lebih ke paket yang lama sampai atau salah kirim,” ujarnya menjelaskan.
Akan tetapi, kejadian salah kirim tersebut sudah tidak dialami oleh Lona semenjak bertemu dengan Selly pada dua tahun yang lalu. “Ya, dengan adanya Selly, saya sangat terbantu. Karena setiap admin mau print label pengiriman kan ada rincian produk di sebelah label, jadi meminimalisir kesalahan dalam pengiriman,” ucapnya.
Namun, Lona merasa sangat terbantu dengan semua fitur yang dimiliki Selly. “Mulai dari keyboard, cek ongkir, autotext, sampai pelaporan, semuanya sangat membantu saya untuk menjalankan bisnis,” katanya penuh semangat
Karena merasa terbantu oleh semua fitur yang dimiliki oleh Selly, Lona pun ikut merekomendasikan aplikasi ini kepada teman-temannya. “Sudah saya rekomendasikan, malah saya dibilang sebagai duta Selly, heheh..” ujarnya sembari tertawa.
Itu tadi sekilas perjalanan Lona Ikawati dalam membangun toko online @moss.ars. Ia mengaku sangat terbantu dengan adanya Selly dalam menjalankan bisnisnya. Nah, kalau Lona saja pakai Selly, masa kamu enggak?
Tanpa perlu simpan kontak, kamu bisa
berhubungan langsung dengan pelanggan
Pelanggan suka tanya ongkir berapa?
Bisa cek langsung di aplikasi aja!